Kamis, 26 Juni 2014

Kepedihan

Setajam pisau lisan tlah berucap 
Tak terbayang hati yang luka ini
Ketika cinta kau sudahi
Pengorbanan ini memakan hati

Kau yang paling dicintai
Tanpa diriku ingin menyakiti
Air mata kepedihan
Tak tertahan mengalir lembut

Janji untuk pengabulan kepedihan
Kau ucap dengan manis
Seperti aku seorang Ayub
Yang sabar meski diri diuji

Dalam piluku mengukir senyuman
Teruntuk kau yang paling dicinta
Ini bukan sebuah awalan 
Dimana bintang meninggalkan malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar